Banyak Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang, DLH Bondowoso Lakukan Pemangkasan

Dalam satu minggu terakhir, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bondowoso telah berhasil memotong 10 pohon yang ada di area perkotaan. Ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kebersihan dan keseimbangan lingkungan di kota ini.
Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan mengingat bahwa pada awal tahun 2025, banyak bencana yang berkaitan dengan pohon tumbang akibat angin kencang.
Sayangnya, beberapa insiden tersebut menyebabkan korban luka bahkan ada yang meninggal dunia. Sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke RSUD dr. Koesnadi setelah tertimpa pohon Mahoni di Desa Sumber Salam, Kecamatan Tenggarang.
Menurut Kabid Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati DLH Bondowoso, Syahrial Fari, masih ada kendala dalam pemangkasan pohon karena keterbatasan anggaran. Bahkan hanya di kawasan kota saja, DLH harus menangani sekitar 4.000 pohon. Namun, kami berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara terbaik yang kami bisa yang juga mencakup upaya pemeliharaan lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Meskipun pihak kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi dampaknya, tetapi tetap harus melakukan pemangkasan. “Terdapat banyak pekerjaan yang harus ditangani, bahkan di kota saja terdapat 4.000 pohon yang kami tangani,”
Menurutnya, kawasan perkotaan ini dihiasi oleh ribuan pohon Angsana, Tanjung, Tabebuya, dan Nyamplong yang sudah berusia sekitar 30 tahun. Pohon-pohon ini memperindah kawasan dengan warna-warna yang indah dan memberikan lingkungan yang sehat bagi penduduk kota.
Sayangnya, keterbatasan anggaran menghambat kemampuan kami untuk memangkas pohon-pohon di wilayah kami secara menyeluruh. Meski demikian, kami terus berusaha untuk melakukan pemotongan dan pemangkasan sebanyak mungkin demi keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Meskipun pemangkasan pohon memang menjadi tugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH), tetapi masih ada dua dinas lain yang memiliki wewenang terhadap pohon-pohon tersebut.
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur adalah yang pertama memiliki aset pohon di sepanjang jalan, mulai dari Jember, Jalan Ahmad Yani-Bondowoso, hingga Situbondo. Pohon-pohon ini termasuk jenis Mahoni, Asam, dan Trembesi.
Dalam konteks otoritas di wilayah Indonesia, ada beberapa badan yang berwenang dalam pengelolaan sumber daya air dan konstruksi. Salah satunya adalah Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) yang bertanggung jawab atas pohon-pohon yang tumbuh di pedesaan. Sedangkan, untuk perkotaan, sektor tersebut ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH).